Kamis, 28 April 2016

Fungi (Biology)-Indo and English

 Created By : Wira Sandy Baihaqi

A.PENGERTIAN FUNGI ( JAMUR )

Fungi(jamur) adalah organisme eukariotik yang bersel tunggal atau banyak dengan tidak memiliki klorofil. Sel jamur memiliki dinding yang tersusun atas kitin. Karena sifat-sifatnya tersebut dalam klasifikasi makhluk hidup, Jamur dipisahkan dalam kingdom nya tesendiri,ia tidak termasuk dalam kindom protista,monera, maupun plantae. Karena tidak berklorofil, jamur temasuk ke dalam makhluk hidup heterotof (memperoleh makanan dari organisme lainnya), dalam hal ini jamur hidup dengan jalan menguraikan bahan-bahan organik yang ada di lingkungannya. Umumnya jamur hidup secara saprofit (hidup dengan menguai sampah oganik seperti bankai menjadi bahan anoganik). Ada juga jamur yang hidup secara parasit (memperoleh bahan organik dari inangnya), adapula yang hidup dengan simbiosis mutualisme(yaitu hidup dengan organisme lain agar sama-sama mendapatkan untung).

Fungi ( Jamur )


B.REPODUKSI FUNGI (JAMUR)

Seperti yang telah saya jelaskan tadi sahabat, jamur terbagi atas dua, yaitu uniseluler(besel tunggal) dan multiseluler), nah keduanya ini memiliki cara berkembang biak yang berbeda.
Jamur uniseluler berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk tunas, dan secara seksual dengan membentuk spora askus. Sedangkan jamur multiseluler yang terbentuk dari rangkaian sel membentukbenang seperti kapas, yang disebut benang hifa. Dalam perkembangbiakkannya secara aseksual ia memutuskan benang hifa (fragmentasi), membentuk spora aseksual yaitu zoospora, endospora, dan konidia. Secara seksual melalui pelebuan anatara inti jantan dan inti bentina sehingga terbentuk spora  askus atau spora sidium.

Zoospora atau spora kembara adalah spoa yang dapat bergerak di dalam air dengan menggunakan flagela. Jadi jamur penghasil zoospora biasanya hidup di lingkungan yang lembab atau berair.
Endospora adalah spoa yang dihasilkan oleh sel dan spora tetap tinggal di dalam sel tesebut, hingga kondisi memungkinkan untuk tumbuh.

Spora askus atau askospora adalah spora yang dihasilkan melalui perkawinan jamur ascomycota. Askospora terdapat dalam askus, biasanya berjumlah 8 spora. Spora yang dihasilkan dari perkawinan kelompok jamur Basidimycota disebut basidispora. Basidispoa terdapat di dalam basidium, dan biasanya berjumlah empat spora.

Konidia adalah spora yang dihasilkan dengan jalan membentuk sekat melintang pada ujung hifa atau dengan diferensiasi hingga terbentuk banyak konidia. Jika telah masak konidia paling ujung dapat melepaskan diri.
 
 English Translate 
 A. DEFINITIONS FUNGI (MUSHROOMS)
Fungi (mushrooms) is a single-celled eukaryotic organisms or lots with no chlorophyll. Fungal cells have a wall composed of chitin. Because of its properties are in the classification of living organisms, Mushrooms tesendiri separated in his kingdom, he is not included in the kindom protists, monera, and Plantae. Because lacking chlorophyll, including the mushrooms into living beings heterotroph (obtaining food from other organisms), in this case the fungus lives by outlining the organic materials in the environment. Generally fungi live saprophytic (living with garbage menguai oganik like bankai be material anoganik). There are also fungi that live as parasites (organic material obtained from its host), those that live with symbiotic mutualism (ie living with other organisms that together make a profit).
Fungi (Fungi)

B.REPRODUCTION FUNGI (MUSHROOMS)
As I have explained earlier companions, the mushroom is divided into two, namely unicellular (single bezel) and multicellular), now both of these have a way different breed.Unicellular fungus reproduce asexually by forming buds, and sexually by forming spores the ascus. While multicellular fungi that formed from a series of membentukbenang cells such as cotton, yarn called hyphae. In perkembangbiakkannya asexually he decided thread hyphae (fragmentation), asexual spores that form zoospores, endospores, and conidia. Sexually through pelebuan anatara male core and core bentina to form spores or spore ascus sidium.
Zoospores or spores wanderer is spoa that can move in the water by using flagella. So-producing fungus zoospores usually live in humid or watery.Spoa endospores are produced by the cells and spores remain in the cell proficiency level, until conditions permit it to grow.
Ascospores ascus spores or spores that are produced by fungi Ascomycota marriage. Ascospores contained in the ascus, usually amounts to 8 spores. Spores resulting from the marriage group of fungi called basidispora Basidimycota. Basidispoa contained in basidium, and usually amounts to four spores.
Conidia are spores produced by forming transverse bulkhead at the end of hyphae or differentiation to form many conidia. If ripe conidia most tip can escape.

Diposting oleh di Tidak ada komentar:

Alat Optik (Fisika)

Created By: Wira Sandy Baihaqi

Lup (Kaca Pembesar)

Pembesaran bayangan saat mata tidak berakomodasi

\!M=\frac{Sn}{f}
Dengan ketentuan:
  • \!M = Pembesaran
  • \!Sn = Titik dekat (cm)
  • \!f = Fokus lup (cm)

Mikroskop


Proses pembentukan bayangan pada mikroskop
Pembesaran mikroskop adalah hasil kali pembesaran lensa objektif dan pembesaran lensa okuler, sehingga dirumuskan:
M_{mik}=M_{ob}\times M_{ok}

Karena lensa okuler mikroskop berfungsi seperti lup, pembesaran mikroskop dirumuskan sebagai berikut:

Pembesaran Mikroskop pada saat mata berakomodasi maksimum

M_{mik}=M_{ob}\times M_{ok}=(\frac{S'_{ob}}{S_{ob}})\times(\frac{Sn}{f_{ok}}+1)
Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:
d=S'_{ob}+S_{ok}=S'_{ob}+\frac{Sn\times f_{ok}}{Sn+f_{ok}}
Dengan ketentuan:
  • \!M_{mik} = Pembesaran mikroskop
  • \!M_{ob} = Pembesaran oleh lensa objektif
  • \!M_{ok} = Pembesaran oleh lensa okuler (seperti perbesaran pada lup)
  • \!Sn = Titik dekat mata
  • \!f_{ok} = Jarak fokus lensa okuler
  • \!S'_{ob} = jarak bayangan oleh lensa objektif
  • \!S_{ob} = jarak benda di depan lensa objektif
  • \!d = jarak lensa objektif dan lensa okuler

Pembesaran Mikroskop pada saat mata tidak berakomodasi

M_{mik}=M_{ob}\times \frac{Sn}{f_{ok}}=\frac{S'_{ob}}{S_{ob}}\times \frac{Sn}{f_{ok}}
Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:
d=S'_{ob}+f_{ok}\,\!
Dengan ketentuan:
  • \!M_{mik} = Pembesaran mikroskop
  • \!M_{ob} = Pembesaran oleh lensa objektif
  • \!Sn = Titik dekat mata
  • \!f_{ok} = Jarak fokus lensa okuler
  • \!S'_{ob} = jarak bayangan oleh lensa objektif
  • \!S_{ob} = jarak benda di depan lensa objektif
  • \!d = jarak lensa objektif dan lensa okuler.

Teropong Bintang

Pembesaran Teropong Bintang pada saat mata tidak berakomodasi

M=\frac{f_{ob}}{f_{ok}}
Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:
d=f_{ob}+f_{ok}\,\!
Dengan ketentuan:
  • \!d = Jarak lensa objektif dan lensa okuler
  • \!M = Pembesaran teropong bintang
  • \!f_{ob} = Jarak fokus lensa objektif
  • \!f_{ok} = Jarak fokus lensa okuler

Pembesaran Teropong Bintang pada saat mata berakomodasi maksimum

M=\frac{f_{ob}}{S_{ok}}
Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:
d=f_{ob}+s_{ok}\,\!

Dengan ketentuan:
  • M=\frac{f_{ob}}{f_{ok}}
Dengan ketentuan:
  • \!M = Pembesaran teropong bumi
  • \!f_{ob} = Jarak fokus lensa objektif
  • \!f_{ok} = Jarak fokus lensa okuler

Jarak lensa objektif dan lensa okuler

d=f_{ob}+4f_p+f_{ok}\,\!
Dengan ketentuan:
  • \!d = Jarak lensa objektif dan lensa okuler
  • \!f_{ob} = Jarak fokus lensa objektif
  • \!f_p = Jarak fokus lensa pembalik
  • \!f_{ok} = Jarak fokus lensa okuler 
Diposting oleh di Tidak ada komentar:
Langganan: Postingan (Atom)